Oleh
pak-dibyo
Gangguan penglihatan dan lensa
Miopi (rabun jauh)
Miopi atau yang umumnya disebut dengan rabun jauh yaitu ketika bayangan benda pada mata jatuh di depan retina. Penderita yang mengalami rabun jauh menggunakan lensa cekung (lensa negatif). Cacat mata ini seseorang tidak bisa melihat benda yang jauh. Umumnya penderitanya pada usia yang masih muda atau dibawah usia 35 tahun.
Rumus Miopi
Keterangan :
P adalah kekuatan lensa kacamata satuannya dioptri (D)
PR adalah punctum remotum atau titi jauh seseorang dalam satuan cm
P adalah kekuatan lensa kacamata satuannya dioptri (D)
PR adalah punctum remotum atau titi jauh seseorang dalam satuan cm
Hipermetropi (rabun dekat)
Hipermetropi atau rabun dekat yaitu jika bayangan benda pada mata jatuhnya di belakang retina. Pada penderita rabun dekat harus menggunakan lensa cembung atau lensa positif. Oleh sebab itu kacamatanya sering disebut kacamata plus. Penderita hipermetropi ini tidak bisa melihat benda yang dekat tapi bisa melihat benda yang jauh . Umumnya penderita rabun dekat terjadi pada orang tua yang usianya sekitar di atas 35 sampai 40 tahunan ke atas.
Rumus hipermetropi
Keterangan :
P adalah kekuatan lensa cemung satuannya dioptri (D)
Sn adalah jarak mata normal yang nilainya 25 cm atau 30 cm
PP adalah punctum proximum atau titik dekat mata penderita satuannya cm
P adalah kekuatan lensa cemung satuannya dioptri (D)
Sn adalah jarak mata normal yang nilainya 25 cm atau 30 cm
PP adalah punctum proximum atau titik dekat mata penderita satuannya cm
Pembentukan Bayangan Benda pada Retina
Beberapa istilah yang perlu diketahui pada mata diantaranya:
- Daya Akomodasi : Daya menebal dan menipisnya lensa mata, lensa paling tipis pada saat mata tak berakomodasi.
- Titik Jauh (Punctum Remotum : Titik terjauh yang masih terlihat jelas oleh mata (tidak berakomodasi). Untuk mata normal : titik jauh letaknya di jauh tak terhingga.
- Titik Dekat (Punctum Proximum) : Titik terdekat yang masih terlihat jelas oleh mata (berakomodasi max ). Untuk mata normal : titik dekat 25 cm.
Astigmatisme (Silindris)
Orang yang menderita cacat mata silindris tak mampu melihat garis garis yang vertikal atau horisontal secara bersama-sama. Hal ini disebabkan karena lensa mata tidak berbentuk sferik (irisan bola) melainkan agak melengkung di bagian tertentu. Cacat mata astigmatisme juga memfokuskan sinar sinar pada bidang vertikal lebih pandak daripada sinar-sinar pada bidang horisontal.
Penderita cacat mata ini bisa ditolong dengan bantuan kacamata silindris sehingga dapat membentuk bayangan yang jelas pada bagian retinanya.
Mata Tua (Presbiopi)
Seiring bertambahnya umur kemampuan mata seseorang untuk mencembung dan memipihkan lensa mata makin berkurang. Oleh karena itu, letak titik dekat maupun titik jauh mata akan bergeser pula. Titik dekat presbiopi lebih besar dari 25 cm dan titik jauh presbiopi berada pada jarak tertentu, sehingga orang itu tidak bisa melihat dengan jelas baik pada jarak dekat atupun pada jarak yang jauh.
Penderita cacat mata ini bisa ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap atau kacamata bifokal ( kacamata dua fokus)
Bagian-bagian Pada Mata

Keterangan:
- Kornea yaitu lapisan pelindung mata yang jernih
- Sklera (selaput putih) adalah bagian luar yang melindungi susunan mata bagian dalam yang lembut.
- Retina yaitu bagaian syaraf yang sangat sensitif terhadap cahaya.
- Syaraf optik atau syaraf penglihatan berfungsi untuk menghantarkan sinyal-sinyal (isyarat-isyarat) listrik ke otak. Di otak sinyal tersebut diolah, lalu timbul pesan informasi dari apa yang dilihat.
- Lensa mata (lensa cembung) berfungsi untuk memusatkan cahaya yang masuk ke dalam mata
- Iris adalah bagian otot yang dapat mengatur sinar yang masuk ke mata, menambah dan mengurangi cahaya yang masuk ke mata.
- Pupil (biji mata) adalah lubang yang memungkinkan cahaya masuk
Contoh Soal Kekuatan Lensa
Contoh Soal 1Seseorang mempunyai titik jauh 200 cm. Berapakah kekuatan lensa kaca mata orang tersebut agar ia bisa melihat dengan normal.
Penyelesaian :
Diketahui: PR= (titik jauh) = 200 cm, S = ~ , S’ = – PR = -200
Ditanya : P = ….dioptri
Diketahui: PR= (titik jauh) = 200 cm, S = ~ , S’ = – PR = -200
Ditanya : P = ….dioptri
Contoh Soal 2
Seorang penderita rabun jauh mempunyai titik jauhnya 2 meter. Berapakah kekuatan lensa kacamatanya? Dan harus memakai lensa apa?
Seorang penderita rabun jauh mempunyai titik jauhnya 2 meter. Berapakah kekuatan lensa kacamatanya? Dan harus memakai lensa apa?
a .– 0,5 D, memakai lensa cekung
b .– -50 D memakai lensa cembung
c .0,5 D, memakai lensa cembung
d .50 D, memakai lensa cekung
b .– -50 D memakai lensa cembung
c .0,5 D, memakai lensa cembung
d .50 D, memakai lensa cekung
Jawab :
PR = 2 meter = 200 cm
P = -100 / PR
P = -100 / 200
P = – 0,5 diotri. Jawaban A
PR = 2 meter = 200 cm
P = -100 / PR
P = -100 / 200
P = – 0,5 diotri. Jawaban A
Contoh Soal 3
Andi menggunakan lensa dengan kekuatan -1 dioptri. Berapakah titik jauh yang bisa Andi lihat?
Andi menggunakan lensa dengan kekuatan -1 dioptri. Berapakah titik jauh yang bisa Andi lihat?
a .50 cm
b .100 cm
c .150 cm
d .200 cm
b .100 cm
c .150 cm
d .200 cm
Jawab :
P = -1
P = -100 / PR
-1 = -100 / PR
PR = -100 / -1
PR = 100 cm, jawaban B
P = -1
P = -100 / PR
-1 = -100 / PR
PR = -100 / -1
PR = 100 cm, jawaban B
Demikianlah penjelasan tentang artikel ini, Semoga bermanfaat
Baca Juga :
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar